Ketika masih kecil, Mel ditinggal oleh orangtuanya yang meninggal karena kecelakaan yang tragis, lalu hidup bagaikan seorang pembantu di rumah paman dan bibinya yang jahat. Mel memutuskan untuk kabur dan pergi ke bandara. Dia naik ke sebuah mobil yang sudah menunggunya sebelum fajar kemudian tertidur begitu saja. Saat bangun, dia bingung dengan pemandangan yang ada di depannya. “Ini di mana? Aku tidak ingat telah naik pesawat...Sopir itu, astaga, dia menculikku!?” Mel dibuat lebih terkejut oleh suara yang didengarnya. “’Pangeran Rikardo’, mustahil, sopir taksi itu, seorang pangeran katamu...!?